Permulaan Sejarah: Terjadinya Bumi
dan Awal Kehidupan
Oleh: M.Arie Murthaza
TERJADINYA BUMI
4.6 MILIAR TAHUN YANG LALU
Terbentuknya Daratan dan Lautan
Jauh di satu titik kecil di “samudra” ruang angkasa,
sebuah planet terbentuk. Salah satu dari gas awan panas yang terlontar dari
matahari itu mendingin dan menjadi “bumi”. Peristiwa itu terjadi sekitar 4.6
miliar tahun yang lalu.
Waktu
itu bumi kaya akan zat kimia pembentuk kehidupan. Lapisan bagian dalamnya—yang
disebut para geolog “inner core” (inti bumi bagian dalam)—mengeras menjadi
besi nikel beku. Inti bumi ini panasnya mampu mendidihkan lautan hanya dalam
beberapa detik.
“Inner core” diselimuti “outer core”, semacam
cairan panas setebal 2000 kilometer. Lapisan ini ditutupi lagi oleh selimut
tebal (Mantle) yang berisi pasir silika. Lapisan ini berada 85 kilometer
di bawah kaki kita sekarang. Dan lapisan yang kita injak ini disebut “crust”
(kerak bumi). Lapisan ini kita kenal dengan “tanah”. Lapisan ini menjaga kita
agar tidak terpanggang oleh panasnya “api” di perut bumi.
Tak ada seorang pun yang tahu pasti bagaimana lautan
terbentuk. Tapi mungkin, lapisan “api” di perut bumi mengembunkan tanah dan
udara yang kaya akan zat kimia. Air terbentuk dalam jumlah massal dan tumpah
menjadi lautan.
Awal Kehidupan
600 JUTA TAHUN YANG LALU
Ledakkan Kambrium
Sekitar 600 juta tahun yang lalu, ketika daratan sudah mengeras dan air laut telah menggenang, kehidupan
pun dimulai. Pada masa itu—setelah semua zat kimia yang dibutuhkan telah
terbentuk, secara serentak binatang dan tumbuhan muncul dalam jumlah massal dan
bentuk yang beraneka-ragam. Para ahli biologi menyebut keadaan ini “cambrian
explosion” (ledakan kambrium). Karena, secara tiba-tiba, lautan dipenuhi
dengan ikan, kerang-kerangan, dan trilobita. Binatang-binatang lain pun
bermunculan—ada yang bersamaan waktu dan ada yang menyusul, kecuali manusia.
Manusia, diperkirakan, baru muncul nanti.
Sepertinya setiap turning
point sejarah harus dibuka dengan ledakkan: alam semesta terbentuk setelah
“big bang” (ledakkan besar), dan kehidupan ini juga dimulai dengan “cambrian
explosion” (ledakkan kambrium). Mungkin suatu saat kehidupan ini juga akan
diakhiri dengan ledakkan—ledakkan Hari Kiamat.
Asal Usul Kehidupan
MENURUT PARA ILMUWAN
Pada peristiwa “Ledakkan
Kambrium”, muncul binatang dan tumbuhan secara tiba-tiba. Tak ada yang tahu
persis bagaimana proses itu terjadi pada pertama kalinya, karena kemiskinan
petunjuk. Tapi beberapa teori pernah digulirkan:
Teori Abiogenesis
Aristoteles |
Menurut Aristoteles, seperti ulat yang
bisa muncul dari bangkai, maka tak ada yang aneh bila makhluk hidup muncul dari
alam yang mati ini. Teori ini disebut generation spontanea—generasi
spontan, atau dapat juga dinamakan teori abiogenesis. Pendapat ini
dipercaya selama ratusan tahun sebelum masehi sampai tibanya pertengahan abad
ke-17, ketika Antonie Van Leeuwenhoek (Penemu mikroskop)—dengan
mikroskop sederhananya—menemukan “makhluk aneh” dalam air rendaman jerami, dan
membuktikan bahwa: benda mati mungkin memunculkan makhluk hidup.
Teori Biogenesis
Francesco Redi (1626-1697), ilmuwan dari Italia, mencoba
membantah teori abiogenesis. Menurut risetnya, yang terjadi adalah seekor lalat
pasti meletakkan telurnya pada bangkai, dan dari telur itulah muncul belatung;
belatung itu tidak muncul dari bangkai, tapi dari telur. Jadi, menurutnya
kehidupan muncul dari telur, omne vivum ex ovo.[i]
Lazzaro
Spallanzani (1729-1799)—yang juga berasal dari Italia—membenarkan
teori Redi. Tapi menurutnya, telur itu pasti berasal dari makhluk hidup lain di
udara—misalnya bakteri, omne ovum ex vivo.[ii]
Dengan kata lain, telur yang diutarakan Redi berasal dari makhluk hidup lain.
Louis Pasteur (1822-1895),
sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan
terhadap mikroorganisme.[iii] Akhirnya, dia dapat membuktikan
bahwa memang harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru, omne vivum ex vivo.
Semua pendapat ketiga ilmuwan ini disebut teori
“biogenesis”, karena menurut pendapat mereka, kejadian makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup lain. “Bio” artinya “hidup” dan “genesis” berarti
“kejadian”. Teori ini berhadap-hadapan dengan teori abiogenesis yang telah
dimajukan di atas.
Teori abiogenesis dibantah oleh teori
biogenesis: mustahil katak terlahir dari lumpur. Pastilah ada bakteri di udara
yang hinggap di lumpur dan memunculkan katak. Tetapi bantahan teori biogenesis
hanya memutar-kembali pertanyaan pertama: kalau begitu dari mana makhluk hidup
yang pertama kali muncul?
Teori Kosmozoan
Mungkin makhluk hidup (Zoo) berasal dari luar
angkasa (Kosmos). Bakteri-aktif pertama mungkin datang bersama asteroid atau
meteor dari suatu tempat di angkasa sana. Ketika masuk ke bumi, bakteri-aktif
itu berkembang-biak menjadi banyak, dan berkembang menjadi jenis yang lebih
kompleks: menjadi binatang dan tumbuhan. Teori ini tak mempunyai dasar ilmiah
yang kuat. sekarang banyak orang yang beralih kepada teori Perkembangan Kimia.
Teori Perkembangan Kimia
Menurut teori ini, sel pertama makhluk hidup terbentuk
dari “perkawinan” antara zat-zat kimia esensial yang bertaburan di bumi pada
zaman-zaman awal. Salah satu pencetus teori ini adalah Harold Urey (1893), seorang ahli kimia Amerika
Serikat.
Menurut Urey, atmosfir bumi pada zaman dahulu kaya
akan gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan Air (H2O). Zat itu
merupakan unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Karena diduga
ada energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur itu
mengadakan reaksi kimia membentuk zat hidup. Zat hidup itu mula-mula
terbentuknya kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu
berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
Teori Penciptaan
Teori terakhir yang menjelaskan asal-usul
kehidupan adalah Teori Penciptaan (Kreasionisme). Menurut teori ini, makhluk
hidup diciptakan oleh Tuhan.
Namun, bagaimana proses penciptaan itu terjadi?
Banyak muslim, kristen, atau yahudi ortodoks yang skeptis terhadap pertanyaan
ini. Mereka tak mau tahu bagaimana prosesnya. Namun bila proses penciptaan
Tuhan sealami proses penciptaan manusia, berarti baik teori abiogenesis maupun
biogenesis keduanya layak kita pertimbangkan.
DINOSAURUS
285-140 JUTA TAHUN YANG LALU
Asal Istilah “Dinosaurus”
Istilah “dinosaurus” diberikan oleh seorang
Ilmuwan Inggris, Richard Owen (1804-1892). Dinosaurus berasal dari bahasa Yunani kuno, Deinos,
yang berarti “menakutkan”; dan Sauros yang berarti “kadal.” Jadi
“Dinosaurus” artinya “Kadal yang menakutkan”
|
Kemunculan
Dinosaurus
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, sejak ledakkan kambrium, bumi sudah seperti kebun binatang. Berbagai spesies hewan dan tumbuhan telah muncul.
Namun di antara semua spesies, yang paling
menonjol adalah dinosaurus. Binatang ini adalah reptil yang ukurannya
lebih besar daripada gajah.
Dugaan adanya spesies ini didasarkan atas penemuan
berbagai tulang-belulang berukuran raksasa pada awal abad ke-19. Salah satunya,
temuan dr. Gideon Mantell (1790-1822) dan istrinya di Inggris Selatan. Mereka
berdua menemukan “gigi” raksasa yang mirip gigi kadal. Pada awalnya mereka
menyebut binatang itu Iguanodon dan temuan gigi itu sama sekali tidak
menarik perhatian dunia.
Namun ketika berbagai fosil gigi dan tulang-tulang
lainnya ditemukan di berbagai tempat lain, barulah kegemparan terjadi. Sejak
itulah dunia menyadari, dahulu pernah ada jenis binatang raksasa yang
mirip-kadal. Richard Owen, seorang ilmuwan Inggris menyebutnya Dinosaurus.
Pergeseran
Benua
Sampai zaman dinosaurus, semua benua yang kita
kenal sekarang sebetulnya masih berkumpul di satu sisi bumi—dan mengalami
pergeseran yang konstan, sehingga, konon, kutub utara dan selatan pernah berada
di sekitar ekuator yang hangat (ini dikenal dengan “teori pergeseran
benua”).
Namun jauh di perut bumi, panas dari “inner core”
dan “outer core” (lihat hal. 6) memberikan dorongan ke luar, sehingga bebatuan
padat pada kulit bumi tak berhenti ‘mengalir’ keluar. Dan ketika tabrakan
antara dua arus terjadi, gempa bumi besar tak dapat dihindarkan. Benua raksasa
itu retak dan membelah hingga ke permukaannya: Amerika Selatan pun terpisah
dari Afrika, dan Amerika Utara terbawa arus ke arah barat. Saat tragedi ini
terjadi, mungkin beberapa jenis dinosaurus musnah, tapi tidak semuanya.
Kepunahan dinosaurus baru terjadi kemudian.
Kepunahan
Dinosaurus
Ada banyak teori yang menjelaskan sebab-sebab
kepunahan dinosaurus. Namun yang paling mutakhir adalah “Teori Asteroid
Nyasar”.
Menurut teori ini, mungkin suatu asteroid
berukuran besar pernah jatuh menghujam ke bumi dan menimbulkan begitu banyak
debu—yang menghalangi sinar matahari. Akibatnya, iklim berubah menjadi sangat
dingin. Hewan-hewan kecil mampu berlindung ke sela-sela pepohonan, ke liang-liang
di bawah tanah, atau menyusup ke dalam gua-gua.
Sementara itu, hewan-hewan besar tumbang satu
persatu. Mereka kehabisan makanan, karena pohon-pohon mati dalam iklim yang
sangat dingin. Stegosaurus, Brontosaurus (Apatosaurus), triceratops, dan
berbagai herbivora lainnya mati. Maka karnivora seperti Allosaurus,
Megalosaurus, dan Tyranosaurus juga tak dapat bertahan hidup lagi. Semua
dinosaurus besar punah satu per satu.
[i] Ia melakukan Riset pada tiga kerat daging pada tiga
toples. Toples pertama diisi daging dan ditutup rapat, yang kedua dan ketiga
diisi daging dan dibiarkan terbuka. Apa hasilnya? Setelah beberapa hari,
belatung hanya muncul dari toples kedua dan ketiga. Dan di situ ditemukan
telur-telur lalat.
[ii] Ia merebus air daging (kaldu) dan
menuangkannya dalam dua buah labu—yang diberi-lubang. Setelah dituang, labu
pertama dibiarkan terbuka, dan labu kedua ditutup dengan gabus yang dirapatkan
lagi dengan cairan paraffin. Setelah seminggu kedua labu itu dijenguk, dan
hasilnya: Pada labu yang terbuka, air daging itu sudah membusuk dan ditemukan
banyak bakteri di situ. Sedangkan pada labu yang tertutup rapat tidak ditemukan
bakteri dan air daging itu masih utuh.
Namun, ketika air daging yang ditutup dalam labu rapat
itu dibiarkan lebih lama lagi, air itu menjadi busuk dan dihinggapi bakteri
seperti pada labu pertama. Artinya, mungkin bakteri itu muncul dari udara.
[iii] Penelitian Pasteur sebagai
berikut:
·
Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup
rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan
paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk
leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
·
Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat
yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu
tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
·
Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai
air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara.
Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari.
Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu
meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme
yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari
pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa.
Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan
mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal
ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara
untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu
pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan
ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat
pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air
kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi
mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak),
mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan
beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh
mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis
atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Kreasionisme sangat mnyulitkan ya pak??
BalasHapusTapi proses terjadinya manusia apa bisa dikategorikan teori penciptaan?